Sebelum diciptakannya manusia, Allah SWT terlebih dulu menciptakan
makhluk lain yang bernama JIN. Dan Sebelum jin, Allah telah menciptakan
malaikat.
“Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS.15:)
“Malaikat diciptakan (sebelumnya) dari cahaya, jin diciptakan dari
nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah disifatkan kepada
kalian (tanah/lumpur hitam).” ( HR. Muslim )
Mengenai malaikat, tidak akan kita bahas sekarang. Karena kita akan
coba mengenal tentang bangsa jin. Coba simak artikel berikut….
=================
Abu Hidzaifah Ishaq bin Basyar mengatakan dalam kitab Al-Mabda’ bahwa
Abdullah bin Amr bin al-Ash berkata, “Jin diciptakan dua ribu tahun
sebelum penciptaan Adam.”
Juwaibir memberikan kabar dari Adh-Dhahhak dari Ibn Abbas bahwa ia
mengatakan, “Jin merupakan penghuni bumi, sementara malaikat adalah
penghuni langit; merekalah yang meramaikan langit. Di setiap langit
terdapat malaikat. Setiap penghuni langit selalu melakukan salat,
bertasbih (menyucikan Tuhan), dan selalu berdoa. Penghuni langit yang
lebih tinggi memiliki ibadah, doa salat, dan tasbih yang lebih banyak
dibandingkan penghuni langit di bawahnya. Jadi, malaikat itu adalah
penghuni langit, sementara jin adalah penghuni bumi.”
Ishaq juga mendapatkan berita dari Abu Ra’uf yang mendapatkannya dari
Ikrimah yang mendapatkannya dari Ibnu Abbas, “Ketika Allah menciptakan
bapaknya jin, Samum, yang dijadikannya dari nyala api, Ia berkata, ‘Hai
jin, mintalah yang kamu inginkan!’ Jin menjawab, ‘Kami berharap agar
kami dapat melihat manusia, tetapi kami tidak terlihat oleh mereka, agar
kami menghilang di bawah tanah, dan kami tidak mati dalam keadaan tua
renta, melainkan muda dulu’.” Artinya, bangsa jin bisa melihat tetapi
tidak terlihat oleh manusia. Jika mati, mereka menghilang di dalam
tanah, dan tidak mati sampai kembali muda.
Ishaq mengatakan, “Telah mengabarkan kepada saya Juwaibir dan Utsman
dengan isnad mereka berdua bahwa Allah menciptakan jin dan memerintahkan
mereka untuk menghuni bumi. Mereka menyembah Allah sampai batas waktu
yang cukup lama, kemudian mereka mulai berbuat maksiat kepada Allah dan
suka melakukan pertumpahan darah. Dalam lingkungan mereka dikenal
seorang raja bernama Yusuf yang kemudian dibunuh oleh mereka. Lalu,
Allah mengutus tentara dari malaikat yang berada di langit kedua.
Dikatakan pula bahwa dalam kalangan jin terdapat iblis, berjumlah empat
ribu makhluk jin, kemudian mereka turun dan membawa anak-anak jin dari
bumi, mereka menjadi kuat dan mengikuti pemuka-pemukanya di pulau-pulau
laut. Iblis dan tentara yang bersamanya tinggal di bumi. Karena mereka
banyak, pekerjaan yang dilakukan menjadi mudah dan mereka pun senang
tinggal di sana.”
As-Suyuthi di dalam Luqath al-Marjan fi al-Ahkam al-Jan menyebutkan
bahwa Muqatil dan Juwaibir memberitahukan dari Adh-Dhahhak, dari Ibn
Abbas, ia mengatakan, “Ketika Allah hendak menciptakan Adam, Ia berkata
kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang
khalifah di muka bumi ini.’ Kemudian, malaikat bertanya, ‘Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu makhluk yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah’.” Ibn Abbas berkata, “Para
malaikat tidak mengetahui sesuatu yang gaib. Mereka menganggap perbuatan
anak Adam seperti perbuatan para jin. Sehingga, mereka mengatakan
apakah Tuhan akan menjadikan makhluk yang suka merusak seperti bangsa
jin membuat kerusakan dan suka menumpahkan darah, sebagaimana bangsa jin
menumpahkan darah, seperti perbuatan yang mereka lakukan dengan
membunuh nabi mereka yang bernama Yusuf.”
As-Suyuthi mengomentari riwayat-riwayat di atas bahwa sanad-sanadnya
rusak. Abu Hudzaifah seorang yang suka berbuat kebohongan, Juwaibir
diabaikan perkataannya, sedangkan Adh-Dhahhak tidak mendengarkan secara
langsung dari Ibn Abbas.
Tetapi, Al-Hakim meriwayatkan di dalam kitab Al-Mustadrak dan
menganggap sahih sebuah riwayat dari Ibn Abbas, yang ia mengatakan,
“Allah berkata, ‘Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di
bumi ini.’ Mereka (para malaikat) bertanya, ‘Apakah Engkau akan
menjadikan makhluk yang suka membuat kerusakan dan melakukan pertumpahan
darah?’ Dua ribu tahun sebelum itu telah diciptakan jin; mereka membuat
kerusakan dan melakukan pertumpahan darah. Lalu, Allah mengutus tentara
dari kelompok malaikat. Para tentara itu memukul para jin, sehingga
mereka terdampar di kepulauan laut. Karena itu, ketika Allah berkata
kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi ini,’ mereka berkata, ‘Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu makhluk yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah,’ sebagaimana yang telah diperbuat oleh
para jin.”
Ibn Jarir, Ibn Abi Hatim, dan Abu asy-Syekh (dalam kitan Al-’Azhamah)
meriwayatkan dari Abu al-’Aliyah, “Allah SWT menciptakan malaikat pada
hari Rabu, menciptakan jin pada hari Kamis, dan menciptakan Adam pada
hari Jumat. Kemudian, satu kaum dari jin ingkar dan kafir, sehingga
malaikat turun ke bumi lalu memerangi mereka. Jadi, pertumpahan darah
dan kerusakan berlangsung. Karena itu malaikat berkata, ‘Mengapa Engkau
akan menjadikan (khalifah) di bumi itu makhluk yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah’.”
Dalam kitab Al-’Azhamah, Abu asy-Syekh berkata, “Saya mendapatkan
berita dari Ahmad bin Muhammad al-Mashahafi, dari al-Bara, dari Abdul
Mun’im bin Idris, dari bapaknya, ia berkata, ‘Wahab menyebutkan dari Ibn
Abbas, ia mengatakan, ‘Allah menciptakan surga sebelum neraka,
menciptakan rahmatnya sebelum kemarahan-Nya, menciptakan langit sebelum
bumi, menciptakan matahari dan bulan sebelum bintang-bintang,
menciptakan siang sebelum malam, menciptakan laut sebelum daratan,
menciptakan daratan dan bumi sebelum gunung-gunung, menciptakan malaikat
sebelum para jin, menciptakan jin sebelum manusia, dan menciptakan
jenis laki-laki sebelum jenis perempuan’.”
Kisah-kisah tentang jin ini sifatnya boleh percaya boleh tidak,
karena ilmunya ada pada Allah. Tetapi mengenai keberadaan mereka, semua
sepakat bahwa mereka sama-sama makhluk mukallaf – yang terkena hukum
wajib menyembah dan beribadah kepada Allah – seperti kita manusia.
Pada artikel selanjutnya kita akan menyimak kisah tentang jin yang lebih aneh lagi, sebagai berikut….
=====================
DAHULU kala, ketika jaman Bani Adam belum ada, sedangkan bumi yang
baru di huni oleh Penghuni Pertama yang di ciptakan dari cahayaNya.
Tuhan telah membuat makhluk baru yang berada di sisiNya, yang bernama
Abu Jaan atau bapak seluruh jin. Abu Jaan adalah awal mula dari Banul
Jaan atau anak jin baik yang lalu sampai akhir zaman. Banul Jaan adalah
Penghuni Kedua sebelum Bangsa Manusia lahir ke bumi. Iblis ketika itu
belum lahir ke bumi, kelahiran Iblis generasi ke empat kenabian dari
bangsa jin.
Tuhan bertitah kepada Abu Jaan ini. “Dengan apa kamu meminta kepadaku, wahai Abu Jaan.”
“Dengan kasih sayang Engkau terhadap hamba ya Tuhan, maka diri Hamba
pun akan berkasih sayang dengan keturunan hamba.” Kata Abu Jaan.
“Apa yang kamu minta dariKu, wahai Abu Jaan. Apakah kamu tahu
bahwasanya kamu baru saja Aku ciptakan dari sejenis api. Tubuhmu dari
inti api dan ruhmu dari cahaya karena setiap roh yang bernyawa aku
ciptakan dari cahaya dari sisiKu.”
”Terima kasih oh Tuhanku yang selalu hamba Agungkan. Hamba meminta
tubuh hamba tidak bisa di lihat oleh seluruh makhluk, kecuali yang
Engkau kehendaki saja yang bisa melihat hamba dan keturunan hamba.” Kata
Abu Jaan.
“Akan ku kabulkan permintaanmu, selain itu apa lagi wahai Abu Jaan.”
“Apakah hamba akan hidup di surga yang hamba tempati saat ini wahai Tuhanku.”
“Kamu bisa menempati surga ini, begitu juga untuk dirimu saja bisa
terbang sesuka hatimu dan tinggal sesuka hatimu sampai aku perintahkan
dirimu turun ke Bumi. Dan ketika itu keturunanmu tidak akan sanggup
mendatangi tempat ‘Surga Pengangkatan Makhluk’ hanya dirimu saat ini
yang kuat. Setelah kamu menyentuh tanah di bumi, maka kamu menjadi
makhluk bumi dan kamupun akan membuat keturunan dan mati di bumi. Namun,
hanya kamu seorang yang bisa terbang di langit dunia ketika tinggal
dibumi.” Langit dunia adalah Tata Surya seluruh pelosok jagad raya ini.
Singgasana Tuhan berada di luar Tata Surya yang berada di tempat kosong,
tidak ada benda apapun. Itulah di sebut sebagai ArsyNya Tuhan, karena
tempatnya sangat tinggi tidak ada makhluk yang bisa kesana kecuali yang
di kehendaki oleh Tuhan sendiri. Karena Tuhan Maha Berkehendak, bahkan
Iblispun tidak akan sanggup.
“Bolehkah hamba meminta sesuatu ya Tuhanku.”
“Apa itu perminataanmu wahai Abu Jaan”
“Jika hamba Engkau angkat sebagai pemimpin seluruh makhluk di bumi
pada masa hamba, maka hamba meminta salah satu keturunan hamba nantinya
yang bernama Iblis agar Tuhan berkenan dia tinggal di ‘Surga
Pengangkatan Makhluk’. Wahai Tuhanku, jadikanlah dirinya menggantikan
hamba dan berikanlah kecerdasannya seperti yang hamba punya saat ini.”
“Baiklah jika nanti Iblis lahir di Bumi, maka akan Aku angkat dia
disisiKu dan akan aku beri hikmah dari ilmuKu sehingga diapun pandai.
Kekuatannya seperti Penghuni Pertama dan kecerdasannya melebihi
makhlukKu yang nanti aku ciptakan.”
Maka Abu Jaan turun dengan kekasihnya, menghasilkan keturunan yang
sangat banyak. Sambil beribadah kepada Tuhan, beliau juga menjadi guru
bagi anak keturunannya sampai beliau wafat. Setelah keturunan bertambah
banyak, generasi inilah yaitu generasi Banul Jaan yang kuat-kuat dan
cerdas-cerdas. Ilmunya sangat hebat, karena jaman dari Abu Jaan sampai
Banul Jaan yang kuat belum ada pembinasaan dari Tuhan. Jadi ilmu mereka
bertambah terus sesuai bertambahnya umur mereka. Ketika generasinya
Iblis lahir di bumi, para Banul Jaan berkoloni menjadi beberapa bagian.
Maka terciptalah delapan kerajaan di bumi dan satu kerajaan di surga,
total kerajaan itu adalah delapan kerajaan yang sangat besar dan megah
di bumi. Sedangkan Iblis belum mempunyai kerajaan, walaupun dia di sebut
seorang raja karena dia mendiami ‘Surga Pengangkatan Makhluk’.
Zaman dahulu kala ketika jaman pertengahan Banul Jaan, Bumi masih
kering dan tandus. Zaman ini sendiri ketika Bumi belum terbentuk seperti
sekarang, seperti air laut yang melimpah dan oksigen yang banyak. Air
tawarpun masih sedikit, namun air di laut melimpah tapi tidak semelimpah
seperti sekarang yang sangat-sangat melimpah. Bahkan saat ini lautnya
lebih luas di bandingkan dengan tanahnya sendiri. Dahulu oksigen sangat
tipis karena Banul Jaan adalah makhluk yang menghirup oksigen sangat
sedikit. Walau bagaimanapun jika api ingin menyala tetap saja
membutuhkan udara walaupun itu sangat sedikit sekalipun. Begitulah
kehidupan Banul Jaan yang membutuhkan sedikit oksigen untuk bernafas.
Berbeda dengan manusia yang boros sekali dengan udara dan air.
Setelah kerajaan terbentuk menjadi delapan kerajaan, yaitu kerajaan
kakak-kakaknya Iblis. Karena Iblis sendiri diangkat ke surga seperti
permintaan Bapaknya iblis. Kerajaan ini di bagi menjadi delapan wilayah
di muka Bumi yaitu Kerajaan bagian selatan, kerajaan bagian utara,
kerajaan bagian timur, kerajaan bagian barat, kerajaan bagian bawah atau
dasar Bumi karena mereka bisa menembus ke tanah bahkan bermandikan
dengan magmapun tidak apa-apa karena tubuhnya lebih panas di bandingkan
dengan magma Bumi. Kerajaan bagian atas atau langit Bumi yaitu yang
tinggal di sekitar atmosfer bagian atas Bumi. Kerajaan bagian darat atau
di atas tanah dan kerajaan di air seperti dilaut, danau dan aliran
sungai. Dan yang ke sembilan kerajaan Iblis yaitu berada di sisi Tuhan
tepatnya ‘Surga Pengangkatan Makhluk’, Kerajaan Iblis di luar alam
semesta dunia.
Namun sungguh ironi, kerajaan Banul Jaan di muka Bumi sungguh
disayangkan. Mereka sangat suka perang dan saling membantai dengan yang
lainnya. Tidak hanya itu, mereka juga suka membantai makhluk lain di
Bumi. Kerajaan satu dengan kerajaan yang lainnya saling menyerang,
mereka berkeinginan menguasai kerajaan yang lain. Beribu-ribu tahun
kerajaan ini melakukan peperangan dan penindasan dengan kerajaan lain.
Ketika terjadi peperangan dari delapan kerajaan ini, Iblis yang
keturunanya paling dimuliakan dari mereka lahir ke dunia dan seketika
itu juga Iblis diangkat ke surgaNya Tuhan. Iblis hidup di surga dengan
para Penghuni Pertama, karena Penghuni Pertama telah di ciptakan dari
cahaya. Penghuni Pertama juga menempati dari Bumi sampai langit paling
atas. Kehidupan mereka mengabdi kepada Tuhannya, salah satunya adalah
mengangkat Arsynya agar menggantung. Inilah yang akan ditiru oleh Iblis
dengan istana yang menggantung di atas permukaan Bumi yang salah satunya
berada di Segitiga Bermuda.
Iblis sangat cerdas dan pandai, dia mempunyai kehebatan yang luar
biasa tiada tandingannya tentunya selain Tuhan sendiri. Bahkan Penghuni
Pertama pun merasa takjub dengan kehebatan yang di miliki Iblis. Suatu
ketika mereka, dua golongan yaitu iblis dengan Golongan Pertama
mengadakan paling lama ibadahnya kepada Tuhan. Misalnya Jika Golongan
Pertama kuat puasa satu hari tanpa makan, maka iblis kuat dalam tujuh
hari tanpa makan. Bayangkan ibadah Iblis kepada Tuhannya sungguh alim
luar biasa. Karena alimnya dia, maka ilmu-ilmu kegaiban maupun ilmu
materi di kuasai Iblis sangat cepat.
Iblis bersumpah di dalam darahnya dan jiwanya, bahwasanya dia akan
bersumpah menjadi penghulu bagi seluruh makhluk di alam semesta ini. Dia
terus berusaha mencari ilmu-ilmu baru dan mencoba ilmu itu sampai mana
keberhasilan dalam mencapi ilmu tersebut. Ilmu Iblis yang paling di
sukai dari sekian dari ilmunya adalah ilmu untuk mengetahui masa depan
dari alam semesta ini. Bahkan diapun tahu dengan ilmu ini jika nantinya
bakalan ada penghulu baru menggantikan bangsanya. Diam-diam dia
mempelajari dan mengumpulkan informasi siapa dia sebenarnya dan
kehebatan apa yang dimilikinya maupun kelemahan dia itu apa saja. Memang
Iblis adalah makhluk yang pandai bahkan dia bisa memprediksi apa yang
akan terjadi di Bumi bagi kerajaan kakak-kakanya di bawah sana.
Kerajaan-kerajaan Banul Jaan kebanyakan hancur bahkan akan menjadi
neraka bagi bangsa jin yang tidak tahu apa-apa. Mereka adalah bangsa
yang bergolong lemah dan menjadi budak dari bangsa jin yang lebih kuat.
Kehancuran mereka adalah peperangan dan penindasan yang tidak akan
pernah berakhir. Kezaliman mereka di luar batas, bahkan mereka tidak
mengakui jika ada Tuhan yang menciptakan mereka. Sungguh durhaka mereka
kepada Tuhannya yang telah mengasihi mereka selama ini yaitu tidak
adanya kebinasaan bagi mereka. Tuhan telah marah, bumi bergoyang hebat
di sebabkan akan hancurnya bumi itu oleh siksaan para Banul Jaan yang
telah mengotori bumi dari kedurhakaan. Maka Tuhan mengutus Penghuni
Pertama untuk menghukum mereka dan membantai mereka.
Delapan kerajaan ini telah di serang dan diporak-porandakan oleh
Penghuni Pertama. Seluruh pengikut Delapan Kerajaan ini melarikan diri
bahkan ada yang melawan Penghuni Pertama. Namun, bukan tandingannya
untuk melawan Penghuni Pertama, mereka telah di kalahkan. Banyak yang
mati di antara mereka, tubuh mereka yang mati di buang ke tengah laut
bahkan ada yang di buang ke pulau-pulau kecil. Sedangkan Banul Jaan yang
pintar yang telah melarikan diri bersembunyi di pulau-pulau yang kecil
beriklim tropis. Seperti untuk saat ini bersembunyi di wilayah Indonesia
karena negaranya berpulau. Untunglah yang bersembunyi ini selamat
walaupun tidak mempunyai kerajaan lagi, karena kerajaan mereka hancur
luluh.
Sedangkan Bangsa Jin yang lemah, mereka di beri kebebasan untuk
hidup. Mereka hidup damai dan tenang dengan terlepasnya bangsa Banul
Jaan yang lebih kuat dan sombong. Walaupun mereka di bantai, akan tetapi
dari sebagian golongan yang masih kuat dan sombong bersembunyi dari
incaran para Penghuni Pertama. Mereka selalu berpatroli mengitari Bumi
untuk mengetahui keberadaan para Banul Jaan yang durhaka untuk melawan
kepada Tuhan. Banul jaan yang pintar pandai sekali berkamuflase sesuai
dengan kepandaian mereka yang mengubah bentuk apappun itu. Kebanyakan
mereka berubah bentuk menyerupai hewan di masa itu dan juga menyerupai
tumbuh-tumbuhan yang rimbun.
Pada waktu Banul Jaan yang durhaka di hukum oleh Tuhan Semesta Alam,
Iblis ketika itu melihat mereka dari singgasananya yaitu di luar alam
semesta. Dia melihat bangsanya yang telah di bantai. Iblis tampak sedih
karena walau bagaimanapun, mereka yang menguasai Delapan Kerajaan adalah
kakak-kakak Iblis yang sangat pintar dan kuat. Maka sejak saat itu,
Iblis bersumpah jika nanti ada bangsa lain yang lebih rendah kemampuan
dari dirinya, maka dia tidak akan mengakui sebagai Penghulunya. Karena
saat ini Iblis mengakui dirinya sendiri sebagai Penghulu atau Pemimpin
bagi seluruh makluk Tuhan
DINASTI kerajaan para Banul Jaan telah hancur dan musnah. Mereka
terpecah belah menjadi beberapa golongan dan tidak mempunyai pemimpin
yang kuat. Mereka menjadi kelompok kerajaan yang kecil-kecil, wilayahnya
pun menjadi sempit seperti kelompok suku. Banul jaan yang pintar dan
pandai telah musnah, karena kepintaran dan kepandaian bagi mereka di
tentukan dengan umur. Barang siapa yang umurnya paling panjang maka
dialah yang paling kuat.
Karena bagi mereka, setiap detiknya mengasah kemampuan menjadi yang
terkuat. Selama ribuan tahun itu, para Banul Jaan yang terkuat telah
musnah. Mereka telah tergantikan dengan Bangsa Jin yang lebih kecil
kemampuannya dan juga kemampuan kegaibannya tidak seberapa. Mereka
adalah generasi yang lemah, karena mereka masih muda dan umurnya tidak
panjang lagi sepanjang umurnya Banul Jaan yang lama. Jika para penghuni
Delapan Kerajaan dahulu umurnya beribu-ribu tahun. Sekarang hanya ribuan
tahun, kebanyakan seribu tahun itupun dianggap remaja. Sedangkan umur
empat ratus tahun dianggap untuk ukuran manusia sekitar sepuluh sampai
empat belas tahun, betapa masih kecilnya mereka.
Untuk menjadi yang terkuat pun susah, karena mereka adalah generasi
baru tidak seperti generasi lama. Namun generasi lama yang bisa
menyelamatkan diri dari kebinasaan telah bersembunyi untuk menyelamatkan
diri. Sehingga mereka bisa hidup dan selamat, umurnya juga sangat
panjang di bandingkan dengan generasi baru dari keturunan Bangsa Jin
sekarang. Banul Jaan yang selamat ini masa lalunya tidak mempunyai
kekuasaan, sekarang mereka bisa bernafas lega karena mereka membawahi
jin-jin yang baru lahir dan masih bodoh.
Bangsa jin sekarang tidak seperti mereka yang ilmunya sangat banyak
terutama ilmu kegaiban. Namun tidak ada yang seperti Iblis, apalagi
menandingi kekuatannya pada zaman kemusnahan saudaranya. Karena dia
adalah satu-satunya penguasa kerajaan yang masih utuh. Apalagi dia
menguasai kerajaan di surga bersama dengan Penghuni Pertama. Iblis saat
ini adalah golongan Banul Jaan yang paling kuat dari penguasa jin
setelah kehancuran delapan kerajaan yang berada di muka bumi. Delapan
pemimpin kerajaan beserta para menteri dan penduduknya musnah, sebagian
kecil saja yang selamat itupun dianggap lemah pada jamannya.
Iblis mengetahui kejadian ini karena dia pandai meramal dan berhitung
apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, walaupun dia bisa
berhitung untuk masa depan nantinya seperti apa. Ramalan Iblis itu jauh
dari kesempurnaan karena sifatnya bisa benar dan bisa juga salah, namun
ramalan Iblis hebat karena dialah Raja dari segala Raja jin. Ketika dia
sedang meramal untuk masa depan itu, dia masih berada di singgasananya
dekat dengan Tuhan dan Penghuni Pertama. Setelah puas dengan
ramalan-ramalan yang dia punyai dan yang dia ketahui nantinya seperti
apa, maka Iblis turun ke Bumi untuk melihat Delapan Kerajaan Banul Jaan
di bumi yang telah hancur.
Dia telah menemukan kesenangan dan kebahagiaan yang luar biasa berada
di Bumi. Mulai saat itu yang di nantikannya yaitu ketika kakinya
menginjakkan ke Bumi, maka Iblis telah meninggalkan tahta kerajaan dan
menanggalkan Mahkota Raja di Surga Pengangkatan MakhlukNya. Dia merasa
bangga di muka Bumi karena ada makhluk yang sama dengan dia yang
nantinya dapat di jadikan pasukan serta anak buah dari golongannya.
Diam-diam tanpa sepengetahuan Tuhan dan Penghuni Pertama, Iblis membuat
kerajaan baru di muka Bumi. Kerajaan Iblis menggantung di atas air,
kerajaaannya sangat besar dan sangat luar biasa megahnya. Walaupun
begitu Tuhan tahu juga karena Tuhan Maha Tahu.
Karena kebesaran dan kekuatan kharisma yang dimiliki Iblis, maka
seluruh jin di muka Bumi baik itu jin masa lampau yang umurnya sangat
tua dan mempunyai kehebatan yang tidak patut lagi di pertanyakan. Sampai
jin yang muda-muda yang lemah dan pengalaman hidupnya masih sedikit
walaupun itu umurnya ratusan tahun. Seluruh bangsa jin tunduk dan
takhluk dihadapan Iblis, mereka berikrar akan selalu setia kepadanya.
Mereka pun merasa terhormat jika bersama Iblis, karena Iblis ke sohor
sebagai keturunan Banul Jaan satu-satunya yang berada di luar alam
semesta. Seluruh bangsa jin merasa bangga dan gembira jika mengangkat
Iblis sebagai raja baru mereka. Dialah junjungan yang bisa menyatukan
seluruh jin menjadi kerajaan jin yang baru di muka Bumi.
Karena kerajaan di surga kosong, maka Tuhan Semesta Alam menciptakan
makhluk baru lagi untuk menggantikan Iblis sebagai Raja Baru. Makhluk
baru ini juga menggantikan kepemimpinan bangsa jin di muka bumi yang
nantinya akan membawahi seluruh makhluk Bumi. Karena Iblis tidak terima
dengan keputusan Tuhan, maka Iblis beserta para pengikutnya yang setia
mendapatkan kutukan dari Tuhan Semesta Alam. Seketika itu bangsa jin
terpecah menjadi dua golongan yaitu golongan yang pertama menjadi
pengikut Iblis yang mempunyai kekuasaan dan kekuatan maupun kerajaan
yang sangat besar. Sedangakan golongan yang kedua melepaskan diri dari
pengaruh Iblis, mereka menjadi golongan jin yang lemah yang telah
mempunyai kerajaan yang kecil-kecil dan bersuku-suku. Mereka sering di
jajah dengan pengikut Iblis yang lebih kuat. Peperangan di antara dua
golongan saling berkecamuk karena berbeda keyakinan dan ediologi dari
bangsa jin sampai akhir zaman….
===========
Sampai disini kita merenung sejenak, darimana kisah-kisah seperti ini
berasal? bagaimana mereka mengetahui sebegitu detail tentang dunia jin?
Nanti kita akan coba memasuki kisah yang lainnya yang erat kaitannya
kebudayaan (agama?) para jin ini yang masih tersisa dan sudah menjadi
budaya kita.
Sumber :